Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Referensi Berburu Gudeg di Yogyakarta

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Gudeg Kaleng Wijilan. TEMPO/Muh. Syaifullah
Gudeg Kaleng Wijilan. TEMPO/Muh. Syaifullah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kurang lengkap rasanya bila berkunjung ke Yogyakarta tanpa mencicipi makanan khasnya: gudeg. Olahan ini dibuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Selain dipadu dengan nasi, biasanya dilengkapi kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur bebek, tahu, dan sambal goreng krecek. Rasanya manis.

Para penjaja gudeg berjualan tak mengenal waktu. Anda bisa menjadikan gudeg sebagai menu sarapan hingga pengisi perut keroncong pada tangah malam. Dijajakan di tepi jalan hingga restoran, berikut pilihannya seperti dikutip dari majalah Travelounge edisi Desember 2014.

Sepanjang Jalan Sosrowijayan
Di Jalan Sosrowijayan yang menjadi kawasan penginapan murah bagi turis dengan dana pas-pasan. Mbok Lindu, 96 tahun, setia menjajakan gudegnya di atas meja anyaman bambu. Pekerjaan ini digelutinya sejak masih gadis atau masa penjajahan Belanda.

Nenek dari 15 cucu ini menawarkan dagangan berupa gudeg kering sejak pukul 05.00 WIB. Harga per porsinya berkisar Rp 15-25 ribu, tergantung pada makanan pelangkapnya, seperti ayam suwir, potongan ayam besar, atau telur.

Gudeg Mbok Lindu
Jalan Sosrowijayan, samping Hotel Grage Ramayana, Yogyakarta
Buka pukul 05.00-10.00

Deretan Gudeg di Wijilan
Di jalan Wijilan dekat Taman Sari atau sebelah timur Alun-alun Utara, berderet rumah makan dengan menu gudeg. Awalnya, di sentra gudeg ini hanya ada satu penjaja, yakni Ibu Slamet yang mulai berjualan pada 1942. Kemudian bermunculan pedagang lain dan saat ini ada sekitar 10 gerai dan salah satunya yang dikenal luas adalah Yu Djum, yang membuka warungnya di Wijilan sejak 1950.

Yang dibuat perempuan dengan nama asli Djuwariah ini adalah gudeg kering. Salah satu rahasia keguriahan gudegnya karena dioleh di atas perapian jadul dengan kayu bakar dan menggunakan ayam kampung betina.

Selain makan di tempat, gudeg Yu Djum sering dijadikan oleh-oleh dalam kemasan besek ataupun kendil. Harga per porsinya Rp 17-40 ribu. Sedangkan jika dipaketkan untuk oleh-oleh berkisar Rp 40-240 ribu, tergantung isinya.

Yu Djum
Jalan Wijilan, dekat Kraton Yogyakarta
Buka pukul 06.00-22.00

Selanjutnya: Gudeg tahan dua hari dan gudeg tengah malam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

6 hari lalu

Sejumlah pengunjung mendatangi Solo Indonesia Culinary Festival 2024 yang digelar di halaman parkir sisi timur Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.


Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

7 hari lalu

Siput Popaco Kuliner Khas dari Morotai/Kisarasa
Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai


Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

10 hari lalu

Saycuan hotpot &bbq/Saycuan
Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina


Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

11 hari lalu

Panitia menggelar konferensi pers Munas Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) 2024 di Hotel Alana Solo, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.


Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

17 hari lalu

Mie gomak. Instagram
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru


Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

20 hari lalu

Ketua panitia penyelenggara Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Daryono menjelaskan tentang rencana penyelenggaraan festival kuliner tersebut di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 27 April 2024. SICF 2024 akan digelar di Stadion Manahan Solo, 9-12 Mei mendatang. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

29 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

31 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

32 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

33 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.